TEKNIK SOSROBAHU

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi beton yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati 27 Juli 1988. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

LATAR BELAKANG

Pada tahun 1980-an, Jakarta yang memang sudah mengalami kendala kemacetan lalu lintas, banyak membangun jalan layang sebagai salah satu solusi meningkatkan infrastruktur lalu-lintas. Sebagai kontraktor saat itu, PT. Hutama Karya mendapatkan order membangun jalan raya di atas jalan by pass A. Yani di mana pembangunannya harus memastikan bahwa jalan itu harus tetap berfungsi.

Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting) di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.

Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.

INSPIRASI DARI DONGKRAK HIDRAULIK MOBIL

Ketika Tjokorda memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli secara tidak sengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidraulik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.

Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidraulik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.

Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang menyatakan: “Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka tekanan akan diteruskan segala arah“. Zat cair yang digunakan adalah minyak oli (minyak pelumas). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, maka akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama Rumus Sukawati, sesuai namanya. Rumus ini orisinil idenya karena sampai saat itu belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.

Masalah lain yang muncul ada variabelnya yang mempengaruhinya, di antaranya adalah jenis minyak yang digunakan yang tidak boleh rusak kekentalannya (viskositas). Urusan minyak menjadi hal yang krusial karena minyak inilah yang meneruskan tekanan untuk mengangkat beton yang berat itu.

  1. Bangun tiang jalan.
  2. Lengan beton jalan dibangun di antara dua jalur jalan, sejajar dengan jalanan yang padat di bawahnya.
  3. Lengan beton jalan diputar 90 derajat. Jalan layang pun kemudian dibangun di atas lengan ini.

Setelah semua selesai, Tjokorda mengerjakan rancangan finalnya yakni sebuah landasan putar untuk lengan beton yang dinamai Landasan Putar Bebas Hambatan (LBPH). Bentuknya dua piringan (cakram) besi bergaris tengah 80 cm yang saling menangkup. Meski tebalnya 5 cm, piring dari besi cor FCD-50 itu mampu menahan beban 625 ton.

Ke dalam ruang di antara kedua piringan itu dipompakan minyak oli. Sebuah seal (penutup) karet menyekat rongga di antara tepian piring besi itu untuk menjaga minyak tak terdorong keluar, meski dalam tekanan tinggi. Lewat pipa kecil, minyak dalam tangkupan piring itu dihubungkan dengan sebuah pompoa hidraulik. Sistem hidraulik itu mampu mengangkat beban beban ketika diberikan tekanan 78 kg/cm2. Angka ini sebenarnya angka misteri bagi Tjokorda saat itu.

UJI COBA LANGSUNG DI LAPANGAN

Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.

Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidraulik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.

Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.

PEMBERIAN PATEN DALAM PENAMAAN SOSROBAHU

Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata. Sejak itu LBPH tersebut dikenal sebagai Teknologi Sosrobahu.

Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Mereka bahkan patuh pada tekanan minyak 78 kg/cm2 yang menurut Tjokorda adalah misteri ketika menemukan alat LBPH Sosrobahu itu. Tjokorda kemudian membangun laboratorium sendiri dan melakukan penelitian dan hasilnya berupa perhitungan susulan dengan angka teknis tekanan 78,05 kg/cm2, nyaris persis sama dengan angka wangsit yang diperolehnya sebelum itu.

Hak paten yang diterima adalah dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas VilamoreBicutan adalah buah karya teknik ciptaan Tjokorda. Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, “Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN“. Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.

Teknologi Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama memakai angker (jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad).

Menurut Dr. Drajat Hoedajanto pakar struktur dari Institut Teknologi Bandung, Sosrobahu pada dasarnya hanya metode sangat sederhana untuk pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang biasanya mengalami kendala lalu lintas dibawahnya yang padat. Sosrobahu terbukti bermanfaat dalam proses pembangunan jalan layang, sangat aplikatif, teruji baik teknis dan ekonomis.

 

SUMBER:

https://id.wikipedia.org/wiki/Sosrobahu

https://aprekecil.blogspot.co.id/2014/04/konstruksi-beton-dengan-tehnik-sosrobahu.html

https://www.google.co.id/search?q=sosrobahu&hl=en&biw=1821&bih=868&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwiRofTCw57QAhWIPI8KHQNlDPkQ_AUIBigB&dpr=0.75#imgrc=rKvaUq58E4zKCM%3A

 

MELODI NASIONALISME

Image result for lirik merah putih saykoji

Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu sepanjang masa

Merah putih, hormaat grakkk!
Buat semua bangsa lain tersentak
Kibarkan sang saka dengan serentak
Harumkan nama ibu pertiwi serempak

Di bawah langit biru berkibar tertiup angin
Bangga jadi orang indonesia ku semakin
Terpacu tuk memajukan bangsa
Tunjukkan kita kuat kita bukan mangsa

Berbeda suku, beda golongan dan agama
Bhinneka tunggal ika kami yang pertama
Bahu membahu bimbing saling membimbing
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

Ini nusantara kita satu darah
Satu nusa bangsa bahasa dan satu arah
Takkan kulupakan selama lamanya
Bangsaku, INDONESIA NAMANYA!

Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu sepanjang masa

Apapun mereka bilang tekadku takkan hilang
Jalanku masih panjang garis akhir kupandang
Jangan lupa kita macan asia
Pancasila kita yang menjadi rahasia

Untuk bisa bersatu dalam satu semangat
Untuk membela tanah air semua berangkat
Tak lupakan keringat dan darah yang tertumpah
Dari para pahlawan negriku aku bersumpah

Memegang erat bendera merah putihku
Singsingkan lengan baju jauh lebihi siku
Untuk bang-sa-ku, aku berkarya
Sumber a-lam-ku begitu kaya

Kami tidak takut, garuda di dadaku
Semangat empat puluh lima, ada padaku
Aku tergugah untuk berani rasanya
Bangsaku, INDONESIA NAMANYA!

Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu sepanjang masa

Lagu yang dinyanyikan oleh Saykoji ini beraliran semangat nasionalisme. Mari kita membahasnya secara lebih mendalam.

Sudah layak dan sepantasnya bahwa kita patut berbangga hati bahwa di dalam darah kita ini mengalir jiwa Indonesia. Kita benar – benar menghormati bangsa ini dengan penuh rasa bangga.

Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu sepanjang masa

Dengan semangat kebanggaan yang membabi buta inilah makanya kita semakin terpacu lebih dan lebih dalam lagi untuk menunjukan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar dan kuat. Buktikan bahwa kita bukan incaran bangsa lain yang suka berbuat licik. Kita harus mampu mengibarkan SANG SAKA hingga ke ujung bumi. Membuat bangga dengan prestasi-prestasi yang mampu ditorehkan oleh anak bangsa ini.

Merah putih, hormaat grakkk!
Buat semua bangsa lain tersentak
Kibarkan sang saka dengan serentak
Harumkan nama ibu pertiwi serempak

Bangga jadi orang indonesia ku semakin
Terpacu tuk memajukan bangsa
Tunjukkan kita kuat kita bukan mangsa

Dengan banyaknya suku yang tersusun baik secara vertical maupun horizontal ini menunjukan bahwa terdapat berbagai macam perbedaan pendapat, keyakinan, karakter, bahasa ibu, dsb. Tetapi semua itu bisa teratasi dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika yang mengikat kita semua dengan kencangnya. Makanya tercipta satu bahasa bangsa serta satu arah. Arah yang membuat kita semakin bersatu padu dalam kehidupan berbangsa ini. Suasana harmonis satu sama lain inilah yang akan menjadi perekat kita untuk memajukan bangsa ini.

Berbeda suku, beda golongan dan agama
Bhinneka tunggal ika kami yang pertama
Bahu membahu bimbing saling membimbing
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

Ini nusantara kita satu darah
Satu nusa bangsa bahasa dan satu arah
Takkan kulupakan selama lamanya
Bangsaku, INDONESIA NAMANYA!

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlwannya. Meningat setiap tetesan keringat bercampur darah yang sudah pahlawan perjuangkan demi merebut bangsa ini. Nah sekarang kita hanya tinggal meneruskan untuk menjaga apa yang sudah diusahakan para pejuang. Tugas yang sangat sederhana tetapi sulit dilakukan. Kita hanya tinggal mengolah semua sumber daya yang ada serta mencegah serangan bangsa lain yang licik. Menorehkan prestasi – prestasi yang akan membuat bangsa ini semakin jaya. Membuktikan bahwa kita bisa.

Untuk bisa bersatu dalam satu semangat
Untuk membela tanah air semua berangkat
Tak lupakan keringat dan darah yang tertumpah
Dari para pahlawan negriku aku bersumpah

Memegang erat bendera merah putihku
Singsingkan lengan baju jauh lebihi siku
Untuk bang-sa-ku, aku berkarya
Sumber a-lam-ku begitu kaya

SUMBER:

http://lirik.web.id/lirik-lagu-saykoji-merah-putih/

 

 

PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN: “TAN MALAKA”

Pasti ketika anda mendengar nama Tan Malaka tentunya sangat asing terdengar di telinga kita semua. Namun lain halnya jika di Eropa orang-orang justru lebih mengenal beliau. Sebenarnya siapa sih Tan Malaka itu?

Tan Malaka

Pejuang antikolonialisme

Sutan Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, tahun 1896. Ia menempuh pendidikan Kweekschool di Bukittinggi sebelum melanjutkan pendidikan ke Belanda. Pulang ke Indonesia tahun 1919 ia bekerja di perkebunan Tanjung Morawa, Deli.

Penindasan terhadap buruh menyebabkan ia berhenti dan pindah ke Jawa tahun 1921. Ia mendirikan sekolah di Semarang dan kemudian di Bandung. Aktivitasnya menyebabkan ia diasingkan ke negeri Belanda. Ia malah pergi ke Moskwa dan bergerak sebagai agen komunis internasional (Komintern) untuk wilayah Asia Timur. Namun, ia berselisih paham karena tidak setuju dengan sikap Komintern yang menentang pan-Islamisme.

Ia berjuang menentang kolonialisme “tanpa henti selama 30 tahun” dari Pandan Gadang (Suliki), Bukittinggi, Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri, Surabaya, sampai Amsterdam, Berlin, Moskwa, Amoy, Shanghai, Kanton, Manila, Saigon, Bangkok, Hongkong, Singapura, Rangon, dan Penang. Ia sesungguhnya pejuang Asia sekaliber Jose Rizal (Filipina) dan Ho Chi Minh ( Vietnam).

Ia tidak setuju dengan rencana pemberontakan PKI yang kemudian meletus tahun 1926/1927 sebagaimana ditulisnya dalam buku Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia, Kanton, April 1925 dan dicetak ulang di Tokyo, Desember 1925). Perpecahan dengan Komintern mendorong Tan Malaka mendirikan Partai Republik Indonesia (PARI) di Bangkok, Juni 1927. Walaupun bukan partai massa, organisasi ini dapat bertahan sepuluh tahun; pada saat yang sama partai-partai nasionalis di Tanah Air lahir dan mati.

Perjuangan Tan Malaka yang bersifat lintas bangsa dan lintas benua telah diuraikan secara rinci dalam dua jilid biografi yang ditulis Poeze. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan Tan Malaka mengalami pasang naik dan pasang surut. Ia memperoleh testamen dari Bung Karno untuk menggantikan apabila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya.

Namun, tahun 1948, Tan Malaka dikenal sebagai penentang diplomasi dengan Belanda yang dilakukan dalam posisi merugikan Indonesia. Ia memimpin Persatuan Perjuangan yang menghimpun 141 partai/organisasi masyarakat dan laskar, menuntut agar perundingan baru dilakukan jika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia seratus persen.

Tahun 1949 Tan Malaka ditembak. Tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka sebagai pahlawan nasional. Namun, sejak era Orde Baru, namanya dihapus dalam pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah walau gelar pahlawan nasional itu tidak pernah dicabut. Adalah kebodohan rezim Orde Baru menganggap Tan Malaka sebagai tokoh partai yang dituduh terlibat pemberontakan beberapa kali. Tan Malaka justru menolak pemberontakan PKI tahun 1926/1927. Ia sama sekali tidak terlibat dalam peristiwa Madiun 1948. Bahkan, partai yang didirikan tanggal 7 November 1948, Murba, dalam berbagai peristiwa berseberangan dengan PKI.

Harry Poeze telah menemukan lokasi tewasnya Tan Malaka di Jawa Timur berdasarkan serangkaian wawancara yang dilakukan pada periode 1986 sampai dengan 2005 dengan para pelaku sejarah yang berada bersama-sama dengan Tan Malaka tahun 1949. Dengan dukungan dari keluarga dan lembaga pendukung Tan Malaka, sedang dijajaki kerja sama dengan Departemen Sosial Republik Indonesia untuk memindahkan kuburannya ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tentu untuk ini perlu tes DNA, misalnya. Tetapi, Depsos dan Pemerintah Provinsi Jatim harus segera melakukannya sebelum masyarakat setempat secara sporadis menggali dan mungkin menemukan tulang belulang kambing yang bisa diklaim sebagai kerangka jenazah sang pahlawan nasional.

 

Temuan baru

Banyak penemuan baru yang terdapat dalam buku Tan Malaka yang terakhir ini. Sejarah revolusi Indonesia tahun 1945-1949 seperti diguncang untuk ditinjau ulang. Peristiwa Madiun 1948 dibahas sebanyak 300 halaman. Poeze menggunakan arsip Komintern yang terdapat di Moskwa.

Ia juga menemukan arsip menarik tentang Soeharto. Selama ini sudah diketahui bahwa Soeharto datang ke Madiun sebelum meletus pemberontakan. Soemarsono berpesan kepadanya bahwa kota itu aman dan agar pesan itu disampaikan kepada pemerintah. Poeze menemukan sebuah arsip menarik di Arsip Nasional RI bahwa Soeharto pernah menulis kepada “Paduka Tuan” Kolonel Djokosoejono, komandan tentara kiri, agar beliau datang ke Yogya dan menyelesaikan persoalan ini. Soeharto menulis “saya menjamin keselamatan Pak Djoko”. Dokumen ini menarik karena ternyata Soeharto mengambil inisiatif sendiri sebagai penengah dalam peristiwa Madiun.

Dalam kondisi ini, Tan Malaka mungkin lebih cocok disebut sebagai pahlawan yang terlupakan. Mengapa demikian, karena Ia berpuluh-puluh tahun telah berjuang bersama rakyat, namun kemudian dibunuh dan dikuburkan disamping markas militer di sebuah desa di Kediri pada 1949, tanpa banyak yang tahu. Padahal ia lebih dari tiga dekade merealisasikan gagasannya dalam kancah perjuangan Indonesia. Ini dapat dilihat dari ketika Tan Malaka pertama kali menginjakkan kaki di tanah Jawa, yakni dengan mendirikan Sekolah Rakyat di Semarang. Padahal Tan Malaka ketika sedang dalam pengejaran Intelijen Belanda, Inggris dan Amerika.

Menurutnya, pendidikan rakyat jelas merupakan cara terbaik membebaskan rakyat dari kebodohan dan keterbelakangan untuk membebaskan diri dari kolonialisme. Tan Malaka dan gagasannya tidak hanya menjadi penggerak rakyat Indonesia, tetapi juga membuka mata rakyat Philipina dan semenanjung Malaya atau bahkan dunia.

 

Harry Poeze telah menemukan lokasi tewasnya Tan Malaka di Jawa Timur. Lokasi tempat Tan Malaka disergap dan kemudian ditembak adalah Dusun Tunggul, Desa Selopanggung, di kaki Gunung Wilis. Penembakan itu dilakukan oleh Suradi Tekebek atas perintah Letnan Dua Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya. Pada masa selanjutnya, Soekotjo pernah menjadi Wali Kota Surabaya dan terakhir berpangkat brigjen, meninggal tahun 1980-an.

Dalam penelitiannya Poeze juga memanfaatkan foto-foto sejarah. Rapat raksasa di lapangan Ikada (sekarang lapangan Monas) Jakarta, 19 September 1945, yang dihadiri 15.000 orang dari seputar Jakarta merupakan momen historis penting. Walau Indonesia sudah merdeka, peralihan kekuasaan belum terlaksana. Tentara Jepang masih memegang senjata dan mengancam jika rakyat mengadakan rapat lebih dari lima orang. Rapat raksasa di lapangan Ikada itu dirancang pemuda untuk memperlihatkan dukungan rakyat kepada proklamasi. Soekarno ragu untuk menghadiri rapat tersebut karena khawatir tentara Jepang melakukan penembakan massal terhadap penduduk. Rapat itu akhirnya berlangsung dan Soekarno berpidato beberapa menit.

Poeze sempat memeriksa foto-foto tentang peristiwa itu. Ia menemukan seseorang yang memakai helm di dekat Bung Karno ketika berpidato. Bahkan, pada salah satu foto, Soekarno dan orang itu berjalan berdampingan. Setelah membandingkan berbagai foto itu, berkesimpulan bahwa lelaki berhelm itu adalah Tan Malaka. Lelaki itu lebih pendek dari Soekarno dan ukurannya di foto ternyata cocok karena tinggi Soekarno adalah 1,72 meter dan Tan Malaka 1,65 meter.

Image result for TAN MALAKA

SUMBER:

https://id-id.facebook.com/notes/kota-kediri/tan-malaka-biografi-terbesar-pahlawan-terlupakan-dlm-sejarah-indonesia-yg-diharg/10150455607367136

https://id.wikipedia.org/wiki/Tan_Malaka

https://www.google.co.id/search?q=foto+peta+indonesia&hl=en&biw=1821&bih=868&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjQoc-BuZ7QAhWLQ48KHfmGCKcQsAQIGQ&dpr=0.75#hl=en&tbm=isch&q=TAN+MALAKA&imgrc=ehlahl3IjjDyZM%3A

AKU BANGGA JADI ANAK INDONESIA

Indonesia ialah negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 13.466 pulau, dengan populasi sekitar sebesar 260 juta jiwa pada tahun 2013. Indonesia juga memiliki berbagai suku bangsa sehingga indonesia kaya akan budaya di dalamnya. Fakta ini tidak bisa disangkal oleh siapapun, namun dibalik kekayaan tersebut justru pemerintah dan bangsa indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa indonesia. Banyak sekali budaya bangsa kita ini yang diambil oleh bangsa lain. Contohnya berikut ini daftarnya :

  1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
  4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
  5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
  6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
  7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia

    Reog Ponorogo

  8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
  10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
  11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysi
  12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
  14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
  15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
  16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
  17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
  18. Kain Ulos oleh Malaysia
  19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
  20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
  21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Banyak sekali contoh kasus kebudayaan Indonesia yang diambil oleh bangsa lai. Sebenarnya jikalau kita bercermin pada diri kita sendiri kita seharusnya sadar yang membuat semua ini terjadi ya kita sendiri. Mengapa demikian? itu dikarenakan kita kaum muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa ini seharusnya mencintai bahkan melestarikan kebudayaan kita sendiri. KALO BUKAN KITA SIAPA LAGI ?? Kalimat itu harusnya kita refleksikan secara mendalam. Bagaimana bisa kita melestarikan dan mencitai kebudayaan kita kalo dalam diri kita sendiri pun tidak mengenal semua budaya yang bangsa ini punya.

Bahkan kaum muda zaman sekarang merasa masa bodoh dengan kebudayaan suku mereka sendiri. Anak muda zaman sekarang lebih suka bergaya ala “BULE” yang menurut mereka kelihatan keren, padahal menurut bangsa lain justru kebudayaan kita lah yang keren dan unik. Loh kok mereka bisa berkata begitu? Ya, mungkin sebagian dari bangsa lain justru malah mencintai kebudayaan kita. Mereka takjub akan banyaknya suku yang tersusun dengan rapi dari Sabang sampai Merauke ini.

Nah dari banyaknya macam suku yang tersusun rapi inilah bangsa lain ingin secara lebih mendalam mengetahui apa saja kebudayaan yang bangsa ini miliki. Bahkan sekarang banyak sekali kita lihat sejarawan-sejarawan dari luar yang banyak masuk ke pelosok-pelosok Indonesia. Lah bagaimana dengan bangsa ini sendiri? Saat ini kalo kita akan mempelajari budaya kita sendiri kita mesti ke negeri orang. Contohnya saja adalah ketika ada seorang mahasiswa yang ingin belajar sastra Jawa hingga pasca sarjana maka mereka akan ke dataran Eropa untuk mengetahui bagaiman lebih jelasnya tentang budaya tersebut. Kalau kita pikir-pikir kok aneh ya? masa budaya milik kita sendiri tapi kok malah belajar sampai ke negeri orang. Semua ini kita kembalikan kepada diri kita sendiri bagaimana asal muasal semua itu terjadi.

Di era modernisasi ini bahkan banyak sekali dari masyarakat kita yang mau praktisnya saja. Mulai dari makanann, minuman, berpakain, serta bertutur kata sudah tidak melambangkan bangsa ini lagi. Bahkan pemuda-pemuda zaman sekarang yang mereka pikirkan hanyalah tawuran saja. Masih mending kalo pemuda, nah ini bahkan dari bibitnya saja sudah diajarkan tawuran. Coba sekarang kita perhatikan siaran berita di televisi banyak yang menyebutkan bahwa para pelajar SMP sudah bertindak brutal dengan melakukan tawuran hingga membunuh orang.

Apalagi kasus yang baru-baru ini kita dengar bahwa putus cinta berakhir dengan darah. Apa-apaan banget sih semua ini? Mana bangsa yang dikenal sebagai bangsa yang ramah, sopan santun, dan pemurah bukannya pemarah. Mungkin mindset anak-anak zaman sekarang tenggelam dalam arus globalisasi yang begitu deras. Lihat saja sekarang anak-anak jadi sering berkata kasar, main jotos sana sini, merasa sok hebat, serta menonton tayangan yang selayaknya tak pantas ditonton. Jika kita terus menerus melakukannya maka apalah jadinya bangsa ini yang kita gembar-gemborkan sebagai bangsa yang “Dari Sabang sampai Merauke tersusun pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu itulah INDONESIA”.

SUMBER:

http://lestarij.blogspot.co.id/2012/06/contoh-kasus-hak-cipta.html

https://www.google.co.id/search?q=foto+peta+indonesia&hl=en&biw=1821&bih=868&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjQoc-BuZ7QAhWLQ48KHfmGCKcQsAQIGQ&dpr=0.75#imgrc=KsoMpOwBxkYNKM%3A

https://www.google.co.id/search?q=foto+peta+indonesia&hl=en&biw=1821&bih=868&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjQoc-BuZ7QAhWLQ48KHfmGCKcQsAQIGQ&dpr=0.75#hl=en&tbm=isch&q=reog+ponorogo

KATEGORI BANGUNAN TAHAN GEMPA

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang paling banyak memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa seluruh dunia. Mengamati dari sejumlah gempa besar yang terjadi di wilayah indonesia ternyata sebagian besar bangunan di negara kita masih belum memenuhi persyaratan bangunan tahan gempa. Menyikapi hal itu mulai dari sekarang jika membangun rumah tentunya kita harus mendesain rumah tersebut supaya tahan terhadap gempa. Rumah tahan gempa yang dimaksud adalah bangunan rumah yang apabila :

digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa, digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja, digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh.

Persyaratan agar bangunan kita termasuk dalam kategori bangunan tahan gempa, menurut Kementrian PU-Badan Penelitian dan Pengembangan Permukiman adalah sbb:

  1. Bangunan harus terletak di atas tanah yang stabil (kering, padat dan merata kekerasannya).

Karena getaran akibat yang bersumber dari pusat gempa akan diteruskan ke permukaan tanah oleh partikel-partikel tanah tersebut. Semakin keras dan padat, partikel tanah akan mengalami gerak yang semakin kecil, sehingga getaran pada permukaan tanah juga akan semakin kecil.

  1. Denah bangunan sebaiknya sederhana , simetris, atau seragam.
  • Apabila terpaksa harus membuat bangunan dengan bentuk denah U, T, L, dll yang tidak simetris, maka bisa dilakukan pemisahan struktur (dilatasi) seperti pada gambar berikut:

1.png

2.png

  • Penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang-lubang pintu/jendela diusahakan sedapat mungkin simetris terhadap sumbu-sumbu denah bangunan, seperti contoh:
  • Bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup, seperti contoh:
  • 5.png
  • Atap sedapat mungkin dibuat yang ringan:
  • 4.png
  1. Pondasi:
  • Pondasi harus diletakkan di atas tanah keras, bila kondisi tanah kurang baik maka harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu. Sebaiknya pondasi terletak lebih dari 45 cm dari tanah asli:
  • 6.png
  • Pondasi sebaiknya dibuat menerus keliling bangunan tanpa terputus. Pondasi dinding-dinding penyekat juga dibuat menerus. Pondasi-pondasi setempat perlu diikat kuat satu sama lain dengan memakai balok pengikat (sloof) sepanjang pondasi tersebut.
  • 7.png
  • Sedangkan Pondasi, sloof dan kolom praktis harus saling terikat antar satu dengan yang lainnya.
  • 8.png
  1. Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu.

9.jpg

  1. Harus dipasang balok keliling yang diikat kaku dengan kolom
  2. Keseluruhan kerangka bangunan harus terikat dengan kokoh dan kaku
  3. Gunakan kayu kering sebagai konstruksi kuda-kuda, pilih bahan atap yang seringan mungkin, dan ikat kaku dengan konstruksi kuda-kuda.
  4. Bahan dinding pilih yang seringan mungkin, papan, papan berserat, papan lapis, bilik, ikat bahan dinding dengan kolom.
  5. Bila bahan dinding menggunakan pasangan bata/batako, bahan tidak patah dan berbunyi nyaring jika diadukan. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pasangan diberi angker yang dijangkarkan ke kolom, panjang angker 50 cm, diameter 6mm.
  6. Perhatikan bahan spesi/adukan, setiap jenis tras, pasir, atau semen, mempunyai sifat khusus. Sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada.
  7. Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural.

10.png

SUMBER:

Persyaratan Bangunan Tahan Gempa

Contoh Desain Rumah Tahan Gempa

BENDUNGAN JATIGEDE

  1. TAHAPAN PERENCANAAN (PLANNING)

1.1 LAPORAN SURVEY

Bendungan Jatigede merupakan salah satu bendungan terbesar di Asia dengan luas daerah aliran sungai 1.460km2, memiliki volume aliran permukaan sebesar 2,5 milyar m3/tahun (BBWS 2009).

Picture1.png

Berlokasi di kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bendungan jenis urugan batu (rockfill) ini akan memiliki tinggi 110 meter dan kapasitas tampung sampai dengan 980 juta m3. Lahan yang dibutuhkan seluas 4891.13 ha yang meliputi 5 kecamatan atau 26 desa. Bendungan Jatigede direncanakan memilik fungsi untuk mengairi areal irigasi seluas 90.000 Ha, menyediakan air bersih bagi Kabupaten Cirebon, Indramayu dan kawasan sekitarnya dengan kapasitas 3.500 liter/detik, mengendalikan banjir untuk luasan14.000 Ha, serta menyuplai air untuk PLTA yang mampu menghasilkan listrik sebesar 690 GWH per tahun dengan kapasitas terpasang 110 MW.

1.2 STUDI KELAYAKAN

Bendungan Jatigede memiliki panjang sekitar 1.8 km dengan daerah tapak proyek secara umum mempunyai struktur geologi tektonik yang intensif dan kompleks. Adanya struktur yang kompleks ini menyebabkan daerah tapak proyek menjadi rawan terhadap gerakan tanah atau longsoran. Oleh karena itu, struktur bendungan yang dipilih adalah jenis rockfill dam, dimana infrastruktur yang disusun oleh batu-batuan kuat namun cukup fleksibel untuk menghadapi erosi dan sedimentasi tanah mengingat laju erosi & sedimentasi di daerah aliran sungai (DAS) hulu Waduk Jatigede termasuk tinggi. Sayangnya beberapa penelitian menghasilkan kepastian bahwa keadaan DAS hulu Waduk Jatigede menjadi semakin kritis, sehingga apabila tidak diambil tindakan penanggulangan, maka diperkirakan umur manfaat Waduk Jatigede hanya24 – 41 tahun saja. Tapi dengan struktur rockfill dam, Bapak Herman sebagai salah satu supervision consultant mengatakan bahwa bendungan Jatigede memiliki desain yang cukup kuat untuk 50 tahun ke depan.

1.3 PROGRAM  DAN BUDGET

Gagasan pembangunan Bendungan Jatigede sebenarnya sudah diajukan pertama kali pada tahun 1963. Detail desain bendungan disiapkan 23 tahun kemudian yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan beberapa study dan detail design.  Baru pada tahun 2004 direview kembali hingga akhirnya saat ini pembangunan fisik sudah dilaksanakan. Naik turunnya kepastian dana pembangunan dan berlarut-larutnya pembebasan lahan membuat proyek ini terhitung menghabiskan waktu yang sangat lama padahal manfaatnya cukup besar dan menguntungkan. Hingga akhir Tahun Anggaran 2011, progres fisik konstruksi Bendungan Jatigede mencapai 82.76% mengacu pada nilai kontrak awal sebesar 411.6 juta USD dan tentu meningkat dari tahun ke tahun ini.

Picture2.png

1.4 MASTER PLAN

Proyek ini kembali berjalan mulus setelah mendapat restu dari Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan karena Beliau menggunakan dalih Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI. Melalui mekanisme MP3EI, pemerintah memotong kompas semua peraturan daerah. Pemerintah daerah pun mendapat mandat untuk mengawal pembangunan waduk yang mengatasnamakan kepentingan nasional tersebut. Pada masa Pemerintahan Joko Widodo, waduk ini menjadi prioritas programnya. Pengisian air waduk pun dimulai padaAgustus 2015 dan satu per satu desa ditenggelamkan.

  1. TAHAP PERANCANGAN (DESIGN)

Detail desain bendungan disiapkan 23 tahun setelah gagasan awal muncul pada tahun 1963 yang selanjutnya ditindak lanjuti dengan beberapa study dan detail design. Estimasi pembangunan waduk Jatigede memiliki masa konstruksi yaitu dari 15 November 2007 hingga 30 November 2013.

Untuk beberapa penundaan kasus pembebasan lahan di pengadilan dan ketidakpastian dana pembangunan menyebabkan penyelesaian proyek ini sedikit mundur. Waduk Jatigede merupakan waduk yang membendung Sungai Cimanuk. Sungai Cimanuk memiliki fluktuasi debit dengan rentang yang sangat besar yaitu memiliki Qmax=1004 m3/detik sedangkan Qmin=4 m3/detik sehingga memiliki rasio sebesar 251. Debit  tersebut  merupakan hasil pengukuran dari Bendung Rentang. Potensi air di Sungai Cimanuk rata-rata sebesar 4,3 milyar m3/tahun dan hanya dapat dimanfaatkan sebesar 28% saja dan sisanya mengalir saja ke laut tanpa dimanfaatkan karena belum adanya waduk. Terdapat lima bagian bangunan utama dalam proyek bendungan Jatigede yang multipurpose ini, diantaranya main dam, terowongan pengelak atau diversion tunnel, bangunan pelimpah atau spillway, intake irigasi,dan power water way yang menghubungkan aliran air menuju turbin pengubah energi air menjadi energy gerak untuk kemudian ditransformasikan menjadi energi listrik.

Picture3.png

Tubuh bendungan direncanakan berupa urugan batu berzona dengan inti kedap air tegak dilengkapi denganfilter sebagai drainase dan rip-rap di hulu dan hilirnya. Bendungan Jatigede akan membentuk wadukdengan total volume tampungan 1,1 Milyar m3 dengan tinggi maksimum 110 meter dari dasar sungai Cimanuk, panjang puncak 1.715 meter dan total volume timbunan sebesar 6,7 Juta m3. Terowongan telah dipilih sebagai saluran pengelak untuk mengalirkan air sungai Cimanuk dari bagian hulu tubuh bendungan menuju bagian hilir agar penggalian dan penimbunan untuk tubuh bendungan dapat dilakukan.

Picture4.png

Terowongan juga telah dipilih sebagai saluran PLTA untuk membangkitkan tenaga listrik sebesar 110 MW. Desain terowongan bendungan Jatigede sebagai pengelak mengalami modifikasi desain selama masa pelaksanaan.

  1. TAHAP PENGADAAN / PELELANGAN

Pihak–pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah

Ø Employer : Menteri PU

Ø Employer Representative : SNVT Waduk Jatigede

Ø Supervision Consultant : Konsultan Nasional (PT. Indra Karya, PT. Mettana, PT. Tata Guna Patria,PT. Wiratman, PT. Indah Karya)

Ø DED Consultant : SWHI (dari China)

Ø Contractor : Kontraktor nasional yang tergabung di dalam Consortium of Indonesian Contractor (CIC) yang beranggotakan PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Pembangunan Perumahan. Selain itu, terdapat juga Kontraktor dari China yaitu Sinohydro.

Ø Di proyek ini, sempat terhenti yang pertama kali pada 1979 yang dikarenakan tidak memiliki dana. Namun padaOktober 2005, pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa mereka bersedia mengucurkan dana 199,8 USD atau sekitar Rp 2,04 triliun untuk membiayai pembangunan waduk. Bersama kontraktor local Wijaya Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, dan Pembangunan Perumahan, perusahan Tiongkok Sino Hydro merampungkan Waduk Jatigede.

  1. TAHAP PELAKSANAAN (CONSTRUCTION)

Berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), pekerjaan fisik dimulai pada tanggal 15 Nopember 2007dengan masa kontrak selama 65 bulan. Kegiatan pembangunan fisik waduk yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dapat dirinci seperti pembangunan infrastruktur resettlement Jatigede di 12 lokasi, pembangunan Base Camp, pembagunan access road Tolengas Jatigede, pembangunan terowongan pengelak, pembuatan spillway, dan kini sedang fokus pada pembuatan power water way—terowongan yang menghubungan dengan PLTA yang berasal dari PLN Sumatera yang letaknya sekitar 4 meter dari lokasi bendungan karena pertimbangan elevasi yang berbeda.

Dalam konstruksi bendungan besar, proses grouting dinilai penting tujuannya adalah untuk memperkuat formasi dari lapisan tanah dan sekaligus menjadikan lapisan tanah tersebut menjadi padat, sehingga mampu untuk mendukung beban bangunan yang direncanakan. Tanah selalu mempunyai lubang, retak, dan celah-celah, maka rongga ini harus diisi dengan bahan pengisi yang kuat, sehingga lapisan tanah dibawah rencana bangunan akan menjadi bagian dari pondasi yang kuat.

Selain itu, bertujuan untuk menahan aliran air agar air tidak mengalir melalui bawah bangunan bendungan. Air yang mengalir di bawah bendungan secara bertahun-tahun akan membawa partikel tanah yang akan mengakibatkan terjadinya rongga-rongga di bawah bangunan. Hal tersebut dapat membahayakan kestabilan bendungan. Air sungai yang telah diubah jalurnya sementara mempunyai kemungkinan untuk menembus rongga-rongga dalam tanah, sehingga grouting membantu memperkecil peluang air untuk melewati batas konstruksi bendungan.

Picture5.png

Waduk Jatigede dibangun dengan target 90 ribu hektar sawah. Tapi proyek ini terkatung-katung selama hampir 53 tahun dan kabar perencanaan terbarunya akan benar-benar terselesaikan sekitar bulan Maret 2017 karena waduk kini dalam proses penggenangan atau pengisian air. Pengisian air di waduk ini telah mencapai 40%. Saat ini tinggi permukaan air telah mencapai 243 meter dari dasar waduk.

Saat kondisi penuh, Waduk Jatigede akan difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000 hektar lahan pertanian produktif di Cirebon, Indramayu dan Majalengka. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Mega Watt (MW) yang saat ini tengah dibangun oleh PT PLN (Persero). Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagi 14.000 hektare kawasan di Jawa barat.

Berbagai aspek lingkungan telah dikaji dalam Studi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) Bendungan Serbaguna Jatigede oleh tim peneliti dari UNPAD (1992). Aspek lingkungan Waduk Jatigede yang perlu diketahui sekaligus diwaspadai karena dapat menjadi potensi yang dapat menimbulkan kasus sebagaimana kasus-kasus bendungan di Indonesia adalah:

  • Sosial ekonomi budaya:Hal ini berpotensi mengganggu proses pengisian waduk dan jadwal penyelesaian pembangunan Waduk Jatigede secara keseluruhan. Hal-hal yang masih belum tuntas yaitu pembebasan lahan, pemindahan pemukiman penduduk, pemindahan situs cagar budaya, pemindahan fasilitas umum dan sosial, pemindahan saluran transmisi PLN dan pengganti lahan Perhutani.
  • Geologi:Daerah tapak proyek secara umum mempunyai struktur geologi tektonik yang intensif dan kompleks yang menyebabkan daerah tapak proyek menjadi rawan terhadap gerakan tanah atau longsoran. Fakta yang harus diketahui oleh pemerintah adalah bendungan ini dibangun di zona patahan, terlebih jika waduknya sudah naik.
  • Erosi dan Sedimentasi: Laju erosi dan sedimentasi di DAS hulu Waduk Jatigede termasuk tinggi. Beberapa penelitian menghasilkan kepastian bahwa keadaan DAS hulu Waduk Jatigede menjadi semakin kritis, sehingga apabila tidak diambil tindakan penanggulangan, maka diperkirakan umur manfaat Waduk Jatigede hanya 24 – 41 tahun saja.
  • Kualitas Air:Kondisi kualitas air didaerah Jatigede saat ini menunjukkan telah adanya gangguan yang memberikan dampak potensial terhadap kualitas air Waduk Jatigede karena adanya penurunan status mutu air yang diakibatkan terutama oleh limbah rumah tangga dan limbah pertanian, sedangkan limbah industri masih belum separah di DAS Citarum.

Sertifikat Amdal yang diperoleh pada tahun 2003. Pada tahun 2008 dilakukan review terhadap kondisi yang lebih terkini dan disahkan pada tahun yang sama.

Picture6.png

  1. TAHAP EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN / PERBAIKAN

Penyerahan pertama pada progress perencanaan mencapai 90%. Karena proyek ini belum benar-benar tuntas maka tahap pemeliharaannya  juga belum bisa dibahas di makalah tapi yang pasti tahap pemeliharaannya akan berlangsung kurang lebih 1 tahun atau sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Penyerahan kedua 100% progress pelaksanaan.

SUMBER:

https://www.google.co.id/search?q=bendungan+jatigede&hl=en&biw=1821&bih=868&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjeiIb84pvQAhWFp48KHcVeBQYQsAQIGQ

http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3167139/ini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-digenangi-air

http://jabar.metrotvnews.com/read/2016/02/02/478681/3-makam-keramat-di-waduk-jatigede-sudah-terendam

ALAT PELINDUNG DIRI

 

Sebelum kita membahas APD, kita harus tahu dulu Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu apasih? Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut K3 ini sangat erat hubungannya dengan dunia proyek yang merupakan salah satu sektor lapangan kerja tertinggi yang sering terjadinya kecelakan kerja. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di proyek diperlukan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan bagi tenaga kerja proyek.

Pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) umumnya terbagi menjadi 3 (tjga) versi di antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, pengertian dan definisi K3 menurut Keilmuan serta pengertian dan definisi K3 menurut standar OHSAS 18001:2007. Ketiga versi pengertian K3 ini adalah pengertian K3 yang umum / paling sering digunakan di antara versi lainnya. Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

  1. Pengertian K3 Menurut Filosofi (Mangkunegara): Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
  2. Pengertian K3 Menurut Keilmuan: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
  3. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD juga merupakan peralatan keselamatan untuk upaya terakhir melindungi diri dalam meminimalkan bahaya. Kewajiban menggunakan APD telah disepakati pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan industri selaku pelaku usaha.

Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya

  • Pelindung Mata dan Wajah

Pelindung mata dan wajah dibagi atas perlindungan primer berupa kacamata untuk melindungi dari obyek yang terbang dan pelindung sekunder merupakan kombinasi pelindung wajah kacamata atau gogel. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

Goggles

Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat wajah dan mengitari area mata. APD ini melindungi lebih baik jika terjadi kecelakaan seperti percikan cairan, uap logam uap, serbuk dan debu agar tetap aman dan kecelakaan dapat diminimalkan.

Face Shield

Face Shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel yang melayang. Peralatan ini hanya melindungi wajah sehingga pemakaian safety glasses pengaman harus dikombinasi.

1

 Welding Helmets

Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Welding Helmets digunakan pada proses pengelasan yang berfungsi sebagai pelindung sekunder untuk melindungi diri dari UV, panas dan tubrukan.

Masker Wajah

Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat, dan debu.

2.jpg

Jenis Peralatan Pencucian Mata dan Wajah

Ø  Pencucuian Mata dan Muka

Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke kelopak mata yang terkena percikan. Pencucian dilakukan hingga tidak terasa lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.

Ø  Shower

Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar.

Ø  Drench Hose

Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose pencucian langsung diarahkan ke mata bermasalah

3

 

  • Pelindung Kepala

Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik. APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari berbagai iklim. Alat pelindung kepala harus memenuhi standar Z89.1-2003. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis yaitu :

ü  Kelas G: Hard hat kelas G dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.

ü  Kelas E: Hard hat kelas E dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jauh dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.

ü  Kelas F: Hard hat kelas F dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif.

ü  Bumb Cap

Bumb cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan untuk melindungi kepala dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak menggunakan sistem suspense, hanya berfungsi sebagai pelindung kepala.

4

 

  • Pelindung Tangan

Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan dan kegunaannya, yaitu:

ü  Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi tangan dari terpotong

ü  Leather gloves, melindungi tangan dari permukaan yang kasar.

ü  Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia beracun

ü  Rubber gloves, melindungi tangan saat bekerja dengan listrik

ü  Padded cloth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam, bergelombang dan kotor.

ü  Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api

ü  Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman

5.png

 

  • Pelindung Kaki

ü  Steel toe, sepatu yang didesain untuk melindingi jari kaki dari kejatuhan benda

ü  Metatarsal, sepatu yang didesain khusus melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai jari

ü  Reinforced sole, sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi dari tusukan pada kaki

ü  Latex/Rubber, sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram yang lebih kuat pada permukaan yang licin.

ü  PVC boots, sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek

ü  Vinyl boots, sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah

ü  Nitrile boots, sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia

6.png

 

  • Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya  yaitu pada frekuensi 2800– 4000 Hz sampai 42 dB (35– 45 dB). Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi tetap kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui tulang masih ada.

7.jpg

 

  • Pelindung Pernapasan

Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut, asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap.

8.jpg

 

  • Pelindung Badan

Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3) panas yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori  yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D:

Kelas A

Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit, pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).

Kelas B

Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan tingkat keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh wajah tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia.

Kelas C

Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah diizinkan dengan perlindungan kulit lebih rendah. Sarung tangan, helm pengaman, masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B pada perlindungan pernapasan.

Kelas D

Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.

9.jpg

Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :

  • Flame resistant catton atau duck 

Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.

  • Special flame- resistant and heat resistant synthetic  fabrics

Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-pekerjaan disekeliling api yang terbuka.

  • Rubber, neoprene, vinyl or other protective material

Aplikasi pakaian pelindung ini untuk bahan kimia kondisi basah atau untuk menanggulangi asam, korosi dan zat-zat kimia berbahaya.

  • Jas Lab

Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja dari sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, dan kontaminan bakteri maupun bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas yang melakukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

  • ü Pelampung

Pelampung berfungsi melindungi  pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi  tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.

  • ü Rompi Safety

Rompi safety wajib menggunakan reflektor yang berfungsi ketika cahaya sedang rendah. Reflektor akan memancarkan cahaya dalam keadaan gelap sehingga membuat pemakainya tetap terlihat. Contohnya dengan pekerja pertambangan. Ketika pekerja ini berada di lokasi penambangan yang biasanya berada di lorong-lorong bawah tanah yang sangat gelap, tentunya membutuhkan pakaian khusus yang membat dirinya tetap terlihat. Maka dari itu rompi safety ini benar-benar sangat dibutuhkan.

 

10.jpg

 

 

  • Pelindung Ketinggian
  • ü Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh), sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat jatuh melalui pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali paha dapat disesuaikan menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” (high) yang terletak dibelakang dan di depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat dipasangkan.
  • ü Life Line (tali kaitan), tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah satu ujungnya diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan pada tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horizontal.
  • ü Anchor Point (Tempat Kaitan), tempat menyangkutkan pengait yang sedikitnya harus mampu menahan 500 kg per pekerja yang menggunakan tempat kaitan tersebut. Tempat kaitan harus dipilih untuk mencegah kemungkinan jatuh. Tempat kaitan, jika memungkinkan harus ditempatkan lebih tinggi dari bahu pemakainya .
  • ü Lanyard (Tali Pengikat), tali pendek yang lentur atau anyaman tali, digunakan untuk menghubungkan pakaian pelin-dung jatuh pekerja ke tempat kaitan atau tali kaitan. Panjang tali pengikat tidak boleh melebihi 2 meter dan harus yang kancing pengaitnya dapat mengunci secara otomatis.
  • ü Refracting Life Lines (Pengencang Tali kaitan), komponen yang digunakan untuk mencegah agar tali pengikat tidak terlalu kendor. Tali tersebut akan memanjang dan memendek secara otomatis pada saat pekerja naik maupun pada saat turun.

SUMBER:

https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri

http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html

https://www.google.co.id/search?q=alat+pelindung+diri&hl=en&biw=1821&bih=868&tbm=isch&imgil=F-fhi4xGRC4_BM%253A%253BG6gY9tIDcuuitM%253Bhttp%25253A%25252F%25252Fbik3lrescue.blogspot.com%25252F2013%25252F04%25252Falat-pelindung-diri-apd.html&source=iu&pf=m&fir=F-fhi4xGRC4_BM%253A%252CG6gY9tIDcuuitM%252C_&usg=__Km1YunV2josoELjQSU_uFvpjxgo%3D&dpr=0.75#imgrc=_

JET TEMPUR RI-KORSEL

Semakin majunya teknologi di zaman yang sekarang ini dimana semua hal-hal yang baru dapat langsung cepat didapat dan meningkatnya inovasi serta kreatifitas di generasi sekarang ini bukanlah hal yang menjadi baru lagi, seperti kita tahu hubungan luar negeri antara Indonesia dan Korea Selatan. Indonesia dengan Korea Selatan tengah menjalankan program KFX/IFX. Program ini merupakan pembuatan bersama jet tempur (fighter) generasi 4.5.

Sebagai perwakilan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (Persero) saat ini telah mengirimkan engineer-nya ke Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mempelajari development serta sistem yang akan digunakan dalam jet tempur yang akan mengalahkan F-16 buatan AS yang memiliki generasi 4.0.

Meski begitu, PTDI dan KAI sudah memiliki rancang bentuk jet tempur itu. Direncanakan jet tempur yang memiliki kemampuan semi siluman (stealth) ini akan mulai diproduksi sekitar tahun 2025. Lalu bagaimana penampakannya?

jet-tempur-ri-korsel

Sebagai tahap awal, Indonesia dan Korea tengah membuat desain dan prototype‎ jet tempur ini. Tahap awal ini ditargetkan kedua perusahaan akan selesai pada tahun 2019. Baru nantinya tahun 2020 masuk dalam proses produksi.

Dalam kesepakatan itu, PT DI dan KAI akan memproduksi 200 unit jet tempur, di mana 150 unit akan menjadi hak milik pemerintah Korea Selatan dan 50 unit akan menjadi hak pemerintah Indonesia. Hal ini karena porsi Indonesia dalam pengembangan jet tempur ini hanya 20 persen.

Pembuatan 200 unit jet tempur itu diperkirakan akan selesai pada tahun 2035-2040. Proyek ini bersifat jangka panjang. Teknologi yang diterapkan dalam pesawat ini diakui cukup canggih.

Seperti diketahui sebelumnya, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Andi Alisjahbana mengungkapkan, jet tempur yang akan dihasilkan dari kerja sama dua negara ini akan memiliki generasi 4.5. Saat ini beberapa produk jet tempur yang ada di dunia masih ‎generasi 4 dan Sukhoi yang kita miliki, yang katanya paling canggih masih generasi 4 sedangkan fighter yang kita produksi nanti sudah 4.5.

jet-tempur-ri-korsel-1

 

SUMBER:

http://bisnis.liputan6.com/read/2643636/ini-penampakan-jet-tempur-buatan-ri-korsel?utm_source=lpfeed&utm_medium=lpfeed&utm_campaign=rss&ref=yfp

https://www.google.co.id/search?q=jet+tempur+RI-KORSEL&espv=2&biw=1517&bih=681&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwil8PH_4JHQAhUILY8KHa8ID64Q_AUIBygC&dpr=0.9#imgrc=xEWOu1ZQLQ0woM%3A

KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA

BIOGRAFI

  • Nama: Ir. H. Soetjipto Soedjono
  • Lahir: Trenggalek, 13 Agustus 1945
  • Wafat: Surabaya, 24 November 2011
  • Keahlian: Penemu Teknik Fondasi Sarang Laba-laba
  • Pendidikan: S1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Ia berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Gelar Sarjana Teknik Sipil diraih di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Insinyur Soetjipto bersama Insinyur Ryantori menemukan teknik fondasi konstruksi sarang laba-laba dan sejak 2004 pemilik paten fondasi konstruksi sarang laba-laba adalah PT Katama Suryabumi, fondasi ini terbukti aman dari gempa dan telah terbukti pada gempa di NAD, Sumatera Barat, Bengkulu, Manokwari, dan daerah rawan gempa lainnya. Sehingga dalam jangka dua tahun (3 Desember 2007 hingga 1 Desember 2009) telah mendapat lima penghargaan salah satunya Penghargaan Upakarti dengan kategori Rintisan Teknologi sebagai Pondasi Ramah Gempa. Insinyur Sutjipto lebih populer sebagai politisi ketimbang bidang konstruksi keahliannya.

Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)  merupakan sistem pondasi bangunan bawah yang kokoh dan ekonomis, dengan memamfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi.

Sistem pondasi ini ditemukan pada tahun 1976 oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto dengan mendapatkan paten nomor 7191, lisensi dan pengembangan oleh PT. Katama Suryabumi. Sistem pondasi ini mulai diterapkan di proyek-proyek sejak tahun 1978. Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah.

Ada dua prinsip yang dikembangkan pada KSLL ini: pertama,  dengan memanfaatkan tanah  sebagai bagian dari struktur pondasi. Pemanfaatan tanah yang mencapai 90% bahan konstruksi ini membuat KSLL menjadi lebih ekonomis, dengan menghemat penggunaan beton dan besi beton. Kedua, menyatukan elemen-elemen pada sistem pondasi menjadi satu kesatuan fungsi yang harmonis dan monolit. Dengan demikian jika terjadi penurunan yang terjadi bukan sebagian, tetapi seluruhnya.

Kotak Beton Raksasa Terbalik

Konstruksi Sarang Laba-Laba adalah sistem konstruksi pondasi bawah (sub struktur) yang merupakan sistem kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah. Kombinasi ini berakibat adanya kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan.

Plat beton pipih menerus itu pada bagian bawahnya dikakukan oleh rib-rib  tegak tipis yang relatif tinggi, sehingga secara menyeluruh bentuk kotak terbalik. Rib-rib tegak dan kaku tersebut diatur membentuk petak-petak segitiga dari tampak atas dengan hubungan kaku (rigit). Rib-rib ini terbuat dari beton bertulang. Rongga yang ada di bawah plat di antara rib-rib diisi dengan lapisan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan dengan baik, lapis demi lapis per 20 cm. Konstruksi ini menyerupai kotak beton raksasa terbalik.

laba-laba.JPG

laba-laba-1

Ada tiga jenis rib, yaitu:

  • Rib Settlement, rib ini memiliki ketinggian 200 cm s.d. 300 cm, dengan ketebalan 10 s.d. 15 cm yang berfungsi untuk mengatasi settlement. Posisi rib ini selalu mengelilingi gedung dibatasi setiap 200 m2. Rib ini melindungi saat terjadi penurunan dengan cara menjaga tanah menyebar kesamping.
  • Rib Konstruksi, berfungsi untuk menyebarkan gaya pengkaku plat pondasi dan pelindung tanah yang telah dipadatkan. Pada satu kolom dibagi 8 rib konstruksi dengan pola diagonal. Tinggi rib konstruksi berkisar dari 50 cm s.d. 150 cm dengan ketebalam 10 cm s.d. 15 cm.
  • Rib Pembagi, jika jarak kolom lebih dari enam meter, diperlukan rib pembagi yang lebih pendek dibandingkan dengan rib konstruksi. Jadi mekanisme penyaluran beban adalah: kolom – rib – plat – tanah perbaikan terus disalurkan ke tanah pemikul.

laba-laba-2

Dalam penggunaannya sebagai pondasi yang memikul beba-beban terpusat/kolom, maka sub rib-rib diatur agar titik pertemuan yang berhimpitan dengan titik kerja beban/kolom. Pada kondisi yang umum, peil plat lantai/penutup KSLL diletakkan pada peil nol bangunan (atau sedikit di bawah peil nol bangunan). Dengan bentuk dan sistem konstruksinya seperti itu, maka KSLL telah membentuk suatu lapisan batu karang yang cukup tebal, sehingga memiliki kekakuan dan kemampuan daya dukung yang cukup tinggi.

Sistem kerja KSLL berbeda dengan sistem pondasi yang lain. Pada sistem-sistem pondasi langsung yang lain, pada umumnya perbaikan tanah asli mendahului pekerjaan pondasi. Akibatnya, untuk daerah dimana permukaan air tanahnya tinggi, membuat perbaikan tanah menjadi sulit. Selain itu, kepadatan tanah yang dihasilkan kurang memuaskan. Sehingga dengan daya dukung tanahnya rendah resiko differensial settlement menjadi besar.

Pada sistem KSLL, rib-rib konstruksinya dikerjakan mendahului pekerjaan perbaikan tanah. Ukuran rib-rib yang tinggi, membuat perbaikan tanah menjadi lebih mudah, murah dan sempurna. Mudah, karena perbaikan tanah yang dipadatkan berada di dalam petak-petak segitiga, sehingga tidak memungkinkan berpindah-pindah saat pemadatan. Murah, karena alat yang digunakan cukup tamping rammer yang kecil. Sempurna, karena pada umumnya hasil pemadatan mencapai batas yang disyaratkan.

Pada daerah-daerah yang air tanahnya tinggi, biasanya pekerjaan di bawah muka air tanah hanya mencapai 1/2 bagian dari rib settlement. Hal ini dapat diatasi dengan mudah karena luas galian yang relatif sedikit dan membentuk selokan memanjang; sehingga tidak terlalu sulit untuk membendung bagian-bagian yang sedang dilaksanakan, untuk kemudian dipompa airnya.

Sedangkan untuk pengecoran rib konstruksi dan setengah bagian rib settlement bagian atas, pada umumnya tidak mengalami  kesulitan, karena praktis seluruh pekerjaan akan dilaksanakan di atas muka air tanah.

Keuntungan Teknis Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)

Konstruksi Sarang Laba-laba ini mempunyai keuntungan, antara lain:

  • Sistem pondasi mempunyai kekakuan ( Rigidity) jauh lebih tinggi dan bersifat monolit dibanding dengan sistem pondasi dangkal lainnya.
  • Plat Konstruksi  Sarang Laba-Laba didesain berfungsi ganda untuk plat pondasi, septictank, bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom praktis dan dinding.
  • Rib konstruksi KSLL berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom.
  • Pekerjaan pondasi memerlukan waktu yang singkat karena memakai sistem ban berjalan dan padat karya yang sederhana dan tidak menuntuk keahlian tinggi.
  • Pembesian rib dan plat cukup dengan pembesian minimum, 100 kg – 150 kg/m3  volume beton rata-rata 0,20 – 0,45 m3 beton/m2.
  • Pondasi sistem KSLL akan menjadi suatu sistem struktur bawah sangat kaku dan kokoh serta aman terhadap penurunan dan gempa.
  • Memamfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur bawah dengan komposisi  lebih kurang 85% tanah dan 15% beton.
  • Sistem ini berhasil menjawab dilem yang timbul pada pondasi untuk gedung-gedung yang bertingkat tanggung antara 2 sampai dengan 8 lantai, yang didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah. Sedangkan untuk tanah dengan daya dukung baik bisa digunakan lebih dari 8 lantai.
  • Untuk gedung yang  menggunakan basement, biaya konstruksi basement bisa dihemat, karena pondasi bisa berfungsi ganda sebagai lantai dan dinding basement.
  • Kemampuan memikul beban cukup tinggi. Untuk kondisi tanah yang kurang baik, misalnya tanah 0,4 kg/cm2, sistem ini mampu untuk memikul beban titik/kolom sampai 750 ton.

SUMBER:

https://id.wikipedia.org/wiki/Soetjipto_Soedjono

http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/pondasi-sistem-konstruksi-sarang-laba-laba.html